Transisi Energi PLN Mulai Dipercepat, Stabilitas Ekonomi Tetap Terjaga

Jakarta, 20 Juni 2025 – PT PLN (Persero) resmi meluncurkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 yang menandai akselerasi serius Indonesia menuju transisi energi bersih. Dalam dokumen tersebut, PLN menargetkan porsi energi baru dan terbarukan (EBT) mencapai 75% dari total pembangkit baru, mencakup tenaga surya, angin, panas bumi, hingga rencana awal penerapan pembangkit nuklir skala kecil.

Langkah ini dinilai selaras dengan tren global menuju dekarbonisasi dan pengurangan ketergantungan pada energi fosil. Pemerintah menyebut kebijakan ini tidak akan mengganggu stabilitas makro ekonomi nasional.

“Pertumbuhan ekonomi tetap solid di angka 5% sepanjang 2024, sementara inflasi terkendali di bawah 3%. Dengan surplus perdagangan yang terus meningkat, termasuk lewat kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), Indonesia dalam posisi aman untuk mendorong investasi hijau,” ujar Dr. Arif Rahman, analis ekonomi energi dari LPEM UI.

PLN juga memastikan investasi infrastruktur listrik akan membuka lapangan kerja baru, terutama di wilayah luar Jawa yang menjadi lokasi prioritas proyek EBT.

Dengan dorongan kebijakan fiskal hijau dan stabilitas keuangan, transisi energi tak hanya jadi wacana, tapi sudah masuk tahap realisasi.