29 Juni 2025 – Sebanyak 160 anak dan penyandang disabilitas antusias mengikuti lomba melukis Bhayangkara dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-79. Lomba melukis Bhayangkara ini digelar oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan tujuan meningkatkan hubungan baik antara polisi dan masyarakat melalui kegiatan yang penuh kreativitas serta inklusivitas.
Kegiatan ini berlangsung meriah dengan suasana penuh keakraban dan keceriaan. Peserta yang terdiri dari berbagai latar belakang menunjukkan semangat tinggi, mengekspresikan diri melalui warna-warni cat yang dituangkan dalam kanvas.
Polri Promosikan Inklusivitas dan Kreativitas
Polri menyelenggarakan lomba melukis Bhayangkara sebagai wujud komitmen institusi terhadap inklusivitas sosial. Lomba ini tidak hanya terbatas pada anak-anak umum, tetapi juga membuka kesempatan luas bagi penyandang disabilitas agar bisa berpartisipasi aktif dalam perayaan ini.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Sandi Nugroho, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polri memperkuat silaturahmi dengan masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok difabel. Menurutnya, penting untuk menciptakan suasana yang ramah, terbuka, dan penuh penghargaan terhadap setiap individu tanpa membedakan latar belakang.
Peserta Lomba dari Beragam Kalangan
Antusiasme terlihat jelas dari para peserta lomba melukis Bhayangkara yang hadir sejak pagi hari. Mulai dari anak-anak usia dini hingga remaja serta anak-anak difabel, semuanya tampak bersemangat dan bahagia mengikuti acara ini. Beberapa anak terlihat sangat fokus menggambar, sementara lainnya menikmati momen berkreasi bersama teman-teman baru.
Salah seorang ibu peserta, Dewi, mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, lomba ini menjadi ajang positif bagi anaknya yang berkebutuhan khusus, untuk bisa berinteraksi dan menunjukkan bakat seni yang dimilikinya. “Saya senang sekali ada kegiatan seperti ini, anak saya jadi merasa diterima dan bisa berteman dengan banyak orang,” ujarnya.
Dukungan dan Pendampingan Khusus
Dalam pelaksanaannya, lomba melukis Bhayangkara menyediakan dukungan penuh kepada peserta difabel. Panitia acara juga memberikan fasilitas pendampingan khusus yang siap membantu para peserta dalam menuangkan kreativitasnya di kanvas. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa seluruh peserta dapat menikmati kegiatan dengan optimal.
Selain itu, Polri juga melibatkan beberapa komunitas seni dan sosial yang berpengalaman dalam mendampingi penyandang disabilitas. Mereka ikut serta membantu peserta selama lomba berlangsung, sehingga tidak ada peserta yang merasa kesulitan atau tertinggal.
Hadiah dan Apresiasi bagi Para Peserta
Sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat dan kreativitas peserta, Polri telah menyiapkan berbagai hadiah menarik untuk para pemenang lomba melukis Bhayangkara. Meski begitu, seluruh peserta juga tetap mendapatkan penghargaan berupa piagam dan bingkisan khusus sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam acara ini.
“Kita ingin semua anak merasa dihargai dan bangga atas karya yang mereka hasilkan, karena pada dasarnya acara ini adalah perayaan kreativitas dan kebersamaan,” jelas Irjen Pol. Sandi Nugroho.
Kesimpulan: Meningkatkan Hubungan Polri dan Masyarakat
Lomba melukis Bhayangkara sukses besar dalam membawa pesan kuat tentang inklusivitas dan kreativitas. Polri berharap kegiatan serupa bisa rutin digelar, tak hanya dalam momen Hari Bhayangkara saja, tetapi juga dalam berbagai kesempatan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan Polri, silakan kunjungi situs resmi Polri.
Melalui kegiatan positif semacam ini, Polri ingin menunjukkan bahwa institusi kepolisian selalu hadir untuk masyarakat, dengan cara yang ramah dan mendukung setiap potensi dari semua kalangan, termasuk anak-anak dan penyandang disabilitas.