Rupiah Melemah dan IHSG Turun 1%, Saham KRYA Melonjak Tajam

19 Juni 2025 – Nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat, diperkirakan berada di rentang Rp16.310 hingga Rp16.360 per dolar AS. Tekanan ini didorong oleh kekhawatiran pasar atas konflik geopolitik yang kian memanas di kawasan Timur Tengah, serta munculnya sinyal dovish dari Federal Reserve terkait arah kebijakan suku bunga ke depan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut terimbas sentimen negatif global dan menutup perdagangan hari ini dengan koreksi hampir 1%. Investor tampak melakukan aksi jual pada saham-saham big caps, seiring kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.

Namun, di tengah tren penurunan, saham PT Karya Digital Nusantara Tbk (KRYA) justru mencuri perhatian. Saham emiten teknologi ini melonjak tajam hingga 16% dalam satu hari perdagangan. Lonjakan ini dipicu oleh kabar rencana akuisisi strategis dari mitra asing serta rilis kinerja keuangan kuartal II yang melebihi ekspektasi pasar.

“Pasar saat ini cenderung wait and see, tetapi investor tetap mencari peluang di saham-saham dengan fundamental kuat seperti KRYA,” ujar Arief Pranoto, analis pasar dari Equinova Investama Sekuritas.

Penguatan dolar AS dan meningkatnya permintaan aset safe haven menjadi tantangan bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Investor lokal disarankan tetap berhati-hati dalam menyikapi volatilitas jangka pendek.