16 Juli 2025 – Google secara resmi mengumumkan rencana penggabungan sistem operasi Android dan Chrome OS sebagai strategi untuk meningkatkan daya saing terhadap iPad Apple. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih seragam di seluruh perangkat, sejalan dengan tren yang diadopsi oleh pesaing seperti Apple.
Penggabungan kedua sistem operasi ini telah lama direncanakan, dengan langkah awal diumumkan pada Juni 2024, ketika Chrome OS mulai mengadopsi kernel Linux dan framework Android. Fitur baru yang akan diperkenalkan termasuk mode desktop Android 16 dengan pengelolaan jendela untuk layar besar, serta integrasi teknologi Android ke dalam Chrome OS untuk mendukung kecerdasan buatan (AI) yang semakin berkembang.
Sameer Samat, Presiden Ekosistem Android, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat ekosistem perangkat Google. Dalam wawancara dengan TechRadar, Samat menekankan pentingnya pengembangan fitur-fitur yang menyatukan kedua sistem operasi untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna, dengan fokus pada bagaimana orang menggunakan laptop saat ini.
Google juga berusaha menandingi dominasi Apple di pasar tablet, di mana iPad telah unggul selama bertahun-tahun. Meskipun Google meluncurkan Android Honeycomb untuk tablet pada 2011, pengembangan fitur tablet di Android berjalan lambat, dan upaya tablet berbasis Chrome OS juga tidak berhasil menyaingi iPad. Penggabungan ini diharapkan menjadi solusi untuk merevitalisasi segmen pasar tablet Google.
Dengan penggabungan ini, Google diharapkan dapat menghadirkan inovasi yang lebih signifikan dan meningkatkan daya tarik produknya, menciptakan persaingan yang lebih ketat di industri teknologi. Platform terpadu ini juga bertujuan untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi dan mempercepat pembaruan fitur, memberikan manfaat bagi pengguna dan pengembang.