Golovinamari.com – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan pentingnya koordinasi antara Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) dan pemerintah daerah untuk mengurangi masalah terkait program tersebut. Tito menyatakan, sinergi yang baik diperlukan agar potensi keracunan siswa dapat diminimalisir, terutama melalui pengawasan yang optimal.
Dalam pernyataannya di Jakarta, Tito menekankan bahwa keberhasilan program MBG tak hanya tergantung pada kebijakan nasional, melainkan juga peran aktif pemerintah daerah. Pengamat Ilmu Politik dan Pemerintahan dari Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah, menambahkan bahwa pemerintah daerah seharusnya memiliki kewenangan lebih besar untuk mengawasi kualitas makanan dalam program ini.
Ketersediaan mekanisme checks and balances juga diungkapkan oleh Insan, agar desentralisasi pemerintah daerah tetap diimbangi pengawasan dari pemerintah pusat. Pendekatan ini diharapkan menciptakan keseimbangan antara pusat sebagai penyedia program dan daerah sebagai penanggung jawab yang dekat dengan kondisi lapangan.
Sejumlah daerah telah mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan pengawasan terhadap program MBG. Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, menjelaskan bahwa Pemkot Surakarta telah melibatkan Dinas Pangan dan Dinas Kesehatan untuk memastikan standar kualitas makanan. Pengawasan dilakukan dari proses memasak hingga distribusi guna menjamin keamanan program.
Di Bojonegoro, Wakil Bupati Nurul Azizah mengarahkan pengelola SPPG untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi serta menjaga kualitas makanan. Nurul menekankan, program ini harus berhasil untuk meningkatkan status gizi anak-anak, dan siap menindak tegas pelanggaran yang mungkin terjadi.
Dengan berbagai inisiatif ini, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif untuk generasi mendatang.