22 Juni 2025 – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi, telah secara resmi menyatakan tidak akan maju jadi ketua psi. Kepastian ini ditegaskan oleh putranya, Kaesang Pangarep, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta kemarin malam.
Keputusan ini sekaligus meredam spekulasi yang beredar tentang kemungkinan Jokowi memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menurut Kaesang, alasan utama Jokowi menolak posisi ini karena ingin fokus menyelesaikan berbagai program pemerintah yang belum rampung hingga akhir masa jabatannya.
“Presiden ingin memastikan bahwa seluruh tugas negara terselesaikan dengan optimal. Beliau tidak memiliki rencana atau ketertarikan untuk memimpin PSI,” ujar Kaesang dalam pernyataannya.
Pengamat politik dari Universitas Nasional Jakarta, Dr. Faisal Wijaya, berpendapat keputusan Jokowi ini sudah tepat. “Langkah Presiden Jokowi ini menunjukkan integritasnya untuk tetap profesional dalam menjalankan roda pemerintahan tanpa terganggu oleh politik praktis di internal partai,” jelas Faisal kepada wartawan.
Di sisi lain, PSI sendiri menanggapi keputusan Jokowi dengan sikap positif. Sekretaris Jenderal PSI, Ayu Larasati, menyatakan pihaknya menghormati keputusan tersebut dan akan segera mencari calon pemimpin baru yang sesuai dengan visi misi partai.
Keputusan Jokowi tidak maju jadi ketua psi diprediksi akan memengaruhi dinamika politik menjelang Pemilu 2029, khususnya terkait arah politik PSI selanjutnya.