Golovinamari.com – Garuda Indonesia menunda penambahan armada pesawat dan memilih untuk fokus memperbaiki armada yang ada. Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H Kairupan, menyatakan bahwa perusahaan akan menunda pengadaan tiga pesawat dari empat yang telah dipesan, karena prioritas saat ini adalah perbaikan armada yang sudah dimiliki.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Jumat (14/11), Glenny menjelaskan bahwa dari total pesawat yang dipesan, baru satu yang telah dibayarkan uang muka, sementara tiga lainnya ditunda. “Dari empat pesawat dalam MoU, baru satu yang sudah down payment. Tiga sisanya kami tunda dulu karena prioritas kami adalah perbaikan armada,” ujar Glenny.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari komitmen Garuda dalam memperkuat konsolidasi internal. Hal ini dilakukan setelah perusahaan memperoleh dukungan pemulihan dari pemerintah dan BPI Danantara senilai Rp23,67 triliun. Glenny menekankan perlunya kecermatan dalam langkah ini, meskipun dukungan modal telah tersedia.
Dia juga menilai bahwa untuk menyelamatkan Garuda, perbaikan di sektor operasional sangat penting, mengingat beban keuangan yang selama ini ada. Menurut Glenny, proses pemulihan penuh diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua tahun. “Kalau tidak diperbaiki, biaya tetap jalan terus,” tegasnya.
Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, menambahkan bahwa seluruh rencana ekspansi sedang dievaluasi ulang. Penunjukan Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi juga terlihat berpengaruh dalam ketatnya evaluasi armada dan jaringan rute yang ada. “Bukan dibatalkan, tapi sebagian akan kami tunda sampai analisisnya final,” tandas Thomas.