20 Juni 2025 – Rosatom, perusahaan energi nuklir asal Rusia, memperkenalkan konsep energi nuklir terapung pertama di Indonesia dalam forum St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025. Proposal tersebut membuka potensi besar untuk mempercepat transisi Indonesia menuju energi bersih berkelanjutan.
Proyek energi nuklir terapung ini dianggap sebagai solusi strategis bagi Indonesia, yang memiliki banyak pulau terpencil dengan kebutuhan listrik tinggi namun sulit dijangkau oleh infrastruktur energi konvensional. Dengan teknologi ini, suplai listrik stabil dapat disediakan tanpa perlu membangun fasilitas besar di daratan.
Menurut Andi Rahmat, pakar energi dari Universitas Energi Nasional, “Energi nuklir terapung menawarkan fleksibilitas dan efisiensi tinggi dalam menyediakan energi yang stabil di wilayah kepulauan seperti Indonesia. Ini juga langkah tepat untuk mencapai target energi terbarukan nasional.”
Meski demikian, rencana ini memicu diskusi mengenai keamanan dan dampak lingkungan. Pihak Rosatom memastikan bahwa pembangkit terapung tersebut didesain dengan standar keamanan tinggi, dilengkapi fitur keselamatan mutakhir untuk mencegah kebocian radioaktif.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia masih melakukan kajian mendalam sebelum mengambil keputusan lebih lanjut terkait realisasi energi nuklir terapung ini.