26 Juli 2025 – Tesla Inc. menghadapi tantangan bisnis yang tercermin dari laporan keuangan terbaru, di mana laba bersih Tesla turun namun tetap mencatatkan angka positif sebesar USD 1,2 miliar di kuartal kedua tahun ini. Angka ini tercapai meskipun terjadi penurunan pendapatan sebesar 12 persen serta penjualan kendaraan turun 12,6 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Faktor utama yang mendukung perolehan laba bersih Tesla pada kuartal ini ternyata bukan dari bisnis inti kendaraan listrik, melainkan kontribusi signifikan dari investasi perusahaan di aset kripto. Saat ini, Tesla diketahui masih memegang Bitcoin dengan nilai sekitar Rp 4,6 triliun, yang memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan perusahaan di tengah melemahnya permintaan kendaraan listrik secara global.
Kondisi pasar kendaraan listrik yang sedang melemah saat ini dipengaruhi oleh persaingan yang semakin ketat serta hambatan rantai pasok global. CEO Tesla, Elon Musk, sebelumnya sempat menyampaikan bahwa kondisi ekonomi global yang tidak pasti turut menekan daya beli konsumen di berbagai negara.
Meskipun begitu, analis menilai strategi diversifikasi aset Tesla ke dalam Bitcoin terbukti efektif dalam menjaga kestabilan kinerja keuangan perusahaan. Ini menunjukkan bahwa aset kripto bisa menjadi penopang penting saat bisnis inti mengalami tekanan.
Investor dan pelaku pasar kini menanti langkah-langkah strategis berikutnya dari Tesla untuk memulihkan kinerja inti bisnisnya. Beberapa analis memprediksi Tesla akan memperkuat inovasi dan menyesuaikan strategi penjualan untuk kembali meningkatkan permintaan kendaraan listrik pada semester berikutnya.