19 Juni 2025 – IHSG anjlok 1,5 % ke level 6.999 pada sesi perdagangan pertama hari ini, menyusul meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat, Israel, dan Iran serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Tekanan ini menyebabkan investor asing menarik dana dari pasar saham Indonesia.
Pada sesi awal perdagangan, IHSG langsung menunjukkan pelemahan signifikan. Menurut analis pasar modal, kondisi geopolitik yang terus memanas menjadi faktor utama tekanan pasar, diikuti oleh sentimen negatif terkait melemahnya nilai tukar rupiah yang mendekati Rp15.500 per dolar AS.
“Investor saat ini lebih memilih aset yang dianggap aman, seperti emas atau obligasi pemerintah Amerika Serikat. Hal ini wajar mengingat meningkatnya risiko akibat ketegangan geopolitik,” ujar Dwi Setiawan, analis pasar modal dari PT Investasi Maju.
Selain itu, aliran dana asing keluar dari Indonesia tercatat meningkat tajam, dengan nilai transaksi jual bersih mencapai Rp870 miliar dalam satu sesi perdagangan.
Meskipun demikian, sejumlah analis percaya bahwa pelemahan IHSG anjlok ini hanya bersifat sementara. Mereka menyarankan investor tetap berhati-hati, namun juga mengamati peluang untuk membeli saham-saham yang fundamentalnya kuat dengan harga yang relatif murah.
“Gejolak pasar akibat isu geopolitik seringkali bersifat temporer. Investor jangka panjang justru bisa memanfaatkan kondisi ini untuk mengumpulkan saham unggulan,” kata Setiawan menambahkan.
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga situasi geopolitik mulai mereda.