Golovinamari.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Rabu, 17 Desember 2023, menuntut pemerintah Venezuela untuk mengembalikan aset yang diambil dari perusahaan minyak AS. Tuntutan ini mengikuti pengumuman Trump mengenai blokade terhadap kapal tanker minyak yang beroperasi di jalur ke dan dari Venezuela, di mana negara tersebut saat ini berada di bawah sanksi AS.
Dalam pernyataan tersebut, Trump menyebut hilangnya investasi Amerika di Venezuela dan menganggap tindakan tersebut sebagai perluasan tekanan terhadap Presiden Nicolás Maduro. Menurutnya, kebijakan ini dipicu oleh sengketa terkait investasi minyak serta tuduhan perdagangan narkoba. Sejumlah kapal tanker yang terlibat dilaporkan mulai mengubah rute untuk menjauhi Venezuela.
Trump mengungkapkan, “Kita tidak akan membiarkan siapa pun yang tidak seharusnya masuk.” Ia juga mengklaim hak energi AS telah dirampas secara ilegal. Hubungan dolar yang erat antara minyak dan narkoba dalam kebijakan luar negeri AS terhadap Venezuela pun menjadi sorotan, dengan Trump menuduh Caracas mendanai aktivitas kriminal menggunakan sumber daya minyak.
Sementara itu, Venezuela berusaha merespons langkah AS tersebut. Presiden Maduro telah menghubungi Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk membahas ketegangan di kawasan dan menuntut pengembalian aset yang disita. Dalam surat kepada Dewan Keamanan PBB, Menteri Luar Negeri Venezuela, Yvan Gil, meminta AS untuk melepaskan awak kapal yang ditangkap.
Di sisi lain, kritik muncul mengenai kepatuhan hukum dari tindakan blokade ini. Beberapa legalitas di balik pengumuman Trump ditanyakan, dan langkah-langkah selanjutnya dalam operasi tersebut masih menjadi perdebatan di kalangan anggota parlemen AS.