Golovinamari.com – Ibadah sholat Dzuhur merupakan kewajiban bagi umat Muslim di seluruh dunia. Sholat ini terdiri dari empat rakaat dan dilaksanakan pada siang hari, saat matahari mulai tergelincir dari titik tertingginya hingga bayangan benda semanjang dengan benda itu sendiri.
Untuk memastikan pelaksanaan sholat sah menurut syariat, penting bagi setiap jemaah untuk memahami tata cara dan niatnya. Seorang musafir yang melakukan perjalanan jauh diizinkan untuk mengerjakan sholat Dzuhur dengan dua rakaat dalam kondisi tertentu. Niat adalah rukun pertama sholat yang dihadirkan dalam hati saat melakukan Takbiratul Ihram.
Dalil pelaksanaan sholat tertera dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surat Al-Isra ayat 78, yang menginstruksikan umat untuk mendirikan sholat setelah matahari tergelincir. Pemahaman tentang niat serta tata cara sholat Dzuhur juga sangat penting. Ini mencakup serangkaian langkah mulai dari Takbiratul Ihram, membaca doa iftitah, hingga salam sebagai penutup.
Bagi musafir, syarat untuk melakukan qasar adalah perjalanan yang sah, tidak untuk maksiat, dan menempuh jarak sekitar 80-85 km. Keutamaan sholat Dzuhur juga tidak boleh diabaikan, karena saat pelaksanaannya, pintu-pintu langit terbuka, menjadikan waktu ini spesial untuk amal saleh.
Dengan memahami semua aspek ini, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadahnya, termasuk melaksanakan sholat sunnah Rawatib sebelum dan setelah sholat Dzuhur, guna melengkapi kekurangan dalam pelaksanaan sholat wajib.