Golovinamari.com – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum khusus bagi umat Islam untuk mengenang kelahiran sosok Rasulullah dan meneladani akhlak serta perjuangan yang ditunjukkan selama hidupnya. Nabi Muhammad, lahir pada 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah, yang bertepatan dengan 21 April 571 M di Mekkah, dikenal sebagai contoh teladan yang memiliki kehidupan penuh hikmah dan ketabahan.
Sejak lahir, beliau harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk menjadi yatim piatu pada usia enam tahun setelah ibunya, Aminah, meninggal. Nabi Muhammad dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan kemudian oleh pamannya, Abu Thalib. Meski menghadapi kesulitan, beliau menunjukkan akhlak mulia dan kejujuran yang tinggi, sehingga mendapatkan julukan Al-Amin.
Ketika berusia 40 tahun, beliau menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibril saat beribadah di Gua Hira, menandai awal penugasan beliau sebagai Rasul. Dakwah pertama kali dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan mendapat berbagai tantangan dari masyarakat Quraisy. Namun, Nabi Muhammad tetap berjuang untuk menyebarkan ajaran Islam.
Peristiwa Isra’ Mi’raj menandai keistimewaan beliau saat menerima perintah salat lima waktu. Pada tahun 622 M, untuk menghindari tekanan, Nabi Muhammad dan para sahabatnya melakukan hijrah ke Madinah, yang menjadi titik awal dari pembentukan masyarakat Islam. Selama sepuluh tahun di sana, beliau mendirikan masjid, mengatur kehidupan multikultural, serta mengajarkan nilai-nilai keislaman.
Nabi Muhammad wafat pada 12 Rabi’ul Awal 11 Hijriah, pada usia 63 tahun. Kehilangan beliau menorehkan duka bagi umat Islam di seluruh dunia, namun ajaran dan teladan Rasulullah tetap hidup dan menjadi pedoman bagi umat sampai saat ini.