Golovinamari.com – Timnas Indonesia U-17 menghadapi tantangan dalam menyusun skuad untuk Piala Dunia U-17 2025 dengan hanya mengandalkan empat pemain diaspora. Hal ini diungkapkan oleh Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, yang menyatakan bahwa persyaratan administrasi menjadi kendala utama dalam pemanggilan pemain.
Saat ini, tim yang dilatih oleh Nova Arianto sedang menjalani pemusatan latihan di Dubai, Uni Emirat Arab, sebagai persiapan menjelang turnamen. Selama latihan, mereka telah melakoni beberapa pertandingan percobaan, di antaranya kekalahan 1-2 dari Timnas Paraguay U-17 dan hasil imbang 0-0 melawan Timnas Pantai Gading U-17.
Dalam kompetisi yang akan berlangsung di Qatar tersebut, PSSI hanya dapat mendaftarkan Eizar Tanjung, Lucas Lee, Mathew Baker, dan kiper Mike Rajasa sebagai pemain diaspora. Sementara itu, beberapa nama lain seperti Nicholas Mjosund, Noha Pohan, dan Feike Muller tidak dapat dipanggil karena kendala terkait dokumen orang tua.
PSSI berusaha untuk memastikan bahwa salah satu dari orang tua pemain harus memiliki paspor Indonesia. Jika tidak, harus dibuktikan bahwa salah satu orang tua tersebut memiliki paspor Indonesia saat pemain tersebut dilahirkan. Arya menyatakan, “Meskipun pemain tersebut berdarah Indonesia, penting bagi orang tuanya untuk memiliki paspor.”
Dengan demikian, PSSI harus lebih berhati-hati dan teliti dalam menangani masalah administrasi ini agar dapat memperkuat skuad Garuda Asia sebelum berlaga di ajang bergengsi tersebut. Timnas Indonesia U-17 diharapkan dapat memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mempersiapkan diri secara maksimal, agar dapat bersaing di tingkat dunia.