Golovinamari.com – Proses seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk tahun 2026 akan dilakukan secara transparan dan bebas dari praktik kecurangan. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf, saat membuka seleksi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Kamis, 18 Desember. Dalam sambutannya, Irfan menegaskan bahwa tidak ada permainan, baik dari peserta maupun panitia, dalam proses seleksi ini.
Seleksi tahun ini diikuti oleh sekitar 5.201 peserta yang telah lolos verifikasi berkas dari total 11.349 pendaftar. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi dalam pelaksanaan seleksi PPIH. Direktur Jenderal Bina Penyelenggara Haji dan Umrah, Puji Raharjo, menyebut 6.803 dari mereka berhasil melewati tahap verifikasi awal, sementara 5.546 lainnya tidak memenuhi syarat.
Irfan Yusuf, yang akrab disapa Gus Irfan, menyampaikan pesan untuk menjaga integritas sepanjang proses seleksi dan saat bertugas nanti. Ia mengingatkan seluruh calon petugas haji untuk menolak segala bentuk pemberian dari jemaah, baik uang maupun hadiah. Hal ini penting untuk menjaga keikhlasan dalam menjalankan tugas dan menghindari pelanggaran hukum, khususnya yang terkait dengan gratifikasi.
Menurut Gus Irfan, penerimaan hadiah dari jemaah dapat mengurangi keikhlasan dan berdampak negatif lainnya. Ia berharap seluruh calon memahami bahwa kepatuhan terhadap aturan harus diutamakan dalam menjalankan tugas suci tersebut.
Dengan penekanan pada integritas dan transparansi, diharapkan seleksi PPIH tahun ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan petugas yang profesional.