Jakarta – Dominasi Kaesang Pangarep dalam pemilihan raya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak mengejutkan bagi peneliti politik dari Populi Center, Usep Saepul Ahyar. Menurutnya, status Kaesang sebagai petahana serta dukungan dari ayahnya, mantan Presiden Joko Widodo, memberikan keuntungan yang signifikan, terutama di luar Pulau Jawa.
Analisis Usep menjelaskan bahwa Jokowi, yang masih memiliki pengaruh besar, telah membangun basis suara di berbagai daerah, termasuk Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Kalimantan Barat, dan Papua. Data yang diperoleh dari situs pemira.psi.id menunjukkan bahwa Kaesang unggul di banyak wilayah tersebut hingga batas waktu pemungutan suara, 18 Juli 2025.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, sepakat bahwa efek ekor jas Jokowi, bersamaan dengan posisi petahana Kaesang, memperkuat peluangnya. Ia menekankan bahwa petahana sering kali memiliki dukungan yang loyal.
Sekretaris Steering Committee Kongres PSI, Benidiktus, melaporkan bahwa Kaesang memperoleh suara signifikan, unggul di 29 dari 39 provinsi. Persaingan ketat muncul antara dua calon lainnya, Ronald Aristone Sinaga dan Agus Mulyono Herlambang, yang berjuang memperebutkan posisi kedua.
Hasil pemilihan raya yang mulai pada 13 Mei dan ditutup pada 18 Juli ini akan diumumkan pada kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, yang berlangsung pada 19-20 Juli 2025. Benidiktus menambahkan bahwa Kaesang mencatat keunggulan suara tertinggi di Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sementara Broron dan Agus memimpin di wilayah lainnya.
Dengan jumlah dukungan yang mencolok, Kaesang tampaknya akan melanjutkan kepemimpinannya dalam partai, memperkuat posisi politik yang telah dibangunnya serta warisan politik ayahnya.