Golovinamari.com – Israel kembali melancarkan serangan ke wilayah Gaza, yang mengakibatkan banyak warga Palestina tewas dan terluka. Insiden ini terjadi dalam konteks ketegangan yang meningkat, di mana Israel menuduh Hamas melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata. Mediasi dalam konflik ini mengungkapkan bahwa keterlambatan evakuasi jenazah disebabkan oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan itu sendiri.
Dalam serangan terbaru, dilaporkan 18 warga Palestina tewas dan sekira 50 lainnya mengalami luka-luka, terutama di daerah Sabra yang terletak di barat Kota Gaza. Selain itu, satu serangan lain menargetkan kendaraan sipil di barat laut Khan Yunis, yang juga mengakibatkan empat warga Palestina kehilangan nyawa. Layanan Darurat Gaza mengonfirmasi meningkatnya jumlah korban akibat pengeboman ini.
Di lokasi berbeda, serangan Israel menghantam tenda pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat, serta beberapa sasaran di Rafah dan lingkungan Zaytoun, yang terletak di timur Kota Gaza. Para pejabat di Rumah Sakit Al-Awda melaporkan bahwa serangan tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa.
Agresi ini datang setelah pernyataan tegas dari Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang mengancam akan memberikan “harga mahal” kepada Hamas atas dugaan serangan yang ditujukan kepada tentara Israel. Israel mengklaim bahwa serangan ini merupakan respons terhadap ketidakpatuhan Hamas dalam melepaskan semua jenazah tawanan militer Israel, yang dianggap sebagai pelanggaran gencatan senjata yang disepakati sebelumnya. Situasi ini menunjukkan kompleksitas dan ketegangan yang terus berkembang di wilayah tersebut.