Golovinamari.com – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di DKI Jakarta mengalami lonjakan signifikan, mencapai angka 1,9 juta dalam sebulan terakhir. Peningkatan drastis ini mendapat perhatian dari dr. Risky Akaputra, dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ia mengidentifikasi faktor-faktor seperti perubahan iklim dan polusi udara yang tinggi sebagai penyebab utama.
ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan, baik bagian atas maupun bawah. Menurut dr. Risky, kebiasaan merokok, baik aktif maupun pasif, juga berkontribusi pada peningkatan angka kasus. “Banyak orang beranggapan bahwa ISPA hanya melibatkan saluran pernapasan atas, padahal itu tidak benar. Peningkatan yang terjadi saat ini dipicu oleh kondisi lingkungan yang memburuk,” jelasnya dalam keterangan tertulis pada Sabtu (1/11/2025).
Keparahan polusi udara di Jakarta diperburuk oleh faktor-faktor lokal seperti emisi kendaraan dan aktivitas industri. Selain itu, perubahan iklim global juga memberikan dampak signifikan terhadap kualitas udara di ibu kota. Menyikapi situasi ini, dr. Risky menyerukan perlunya kesadaran masyarakat untuk mengurangi kebiasaan merokok dan meningkatkan upaya perlindungan terhadap lingkungan.
Pemerintah diharapkan untuk mengambil tindakan nyata dalam mengatasi masalah ini, baik melalui kebijakan pengendalian polusi maupun edukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan pernapasan. Tanpa langkah konkret, dampak dari infeksi saluran pernapasan yang meningkat ini dapat mengancam kesehatan masyarakat secara luas. Upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi krusial dalam menghadapi tantangan kesehatan ini.