Golovinamari.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) diproyeksikan mencapai lebih dari 3 juta ton pada akhir tahun ini. Kepala Bapanas yang juga Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut dalam Rapat Kerja Nasional Perum Bulog di Jakarta pada 20 November. Ini merupakan stok tertinggi yang pernah ada dalam 57 tahun terakhir, dan tidak ada kebutuhan untuk impor beras.
Amran menekankan pentingnya persiapan untuk panen raya yang akan datang pada tahun 2026. Ia menyerukan agar Bulog mulai mempersiapkan fasilitas penyimpanan yang memadai untuk menangani penyerapan beras yang diperkirakan mencapai total 6 juta ton dalam dua tahun ke depan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bulog perlu menyiapkan gudang dengan segera agar dapat menampung stok yang besar. Ia meyakini, berdasarkan pengalaman sebelumnya, Bulog siap menghadapi tantangan ini.
Hingga saat ini, total stok beras pemerintah tercatat mencapai 3,903 juta ton, yang terdiri dari 3,719 juta ton CBP dan 183,6 ribu ton komersial. Bulog telah mengadakan 3,325 juta ton beras dalam negeri sepanjang tahun, dan penyaluran CBP ke masyarakat telah mencapai 1,094 juta ton, yang akan terus diperbesar hingga akhir tahun.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengatakan bahwa pihaknya sudah siap untuk menyambut panen raya selanjutnya. Ia mengungkapkan bahwa Bulog akan menambah infrastruktur pascapanen, termasuk pembangunan 100 gudang penyimpanan, untuk meningkatkan kapasitas penyerapan beras. Proyek ini mencakup pelaksanaan fasilitas pengering dan unit penggilingan, dengan fokus pada wilayah tertinggal dan perbatasan.