Golovinamari.com – Kepala Dewan Keamanan Rusia, Sergey Shoygu, mengungkapkan bahwa negara tersebut akan melaksanakan uji coba nuklir jika negara lain, khususnya Amerika Serikat, melakukan hal yang sama. Pernyataan ini disampaikan setelah Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan militer AS untuk memulai kembali pengujian senjata nuklir setelah lebih dari tiga dekade penangguhan.
Dalam konferensi pers di Moskow pada Jumat (31/10), Shoygu menegaskan bahwa respons Rusia terhadap langkah ini adalah hal yang wajar. “Jika mereka mulai melakukan uji coba, tentu saja kami akan melakukan hal yang sama,” ujarnya. Dia juga merujuk pada pernyataan Trump di media sosial yang menyatakan bahwa proses uji coba senjata nuklir akan segera dimulai setelah perintah diberikan kepada Departemen Pertahanan.
Sementara itu, meskipun Rusia baru-baru ini melakukan pengujian terhadap rudal jelajah dan torpedo bertenaga nuklir, Shoygu menekankan bahwa negara tersebut belum melakukan pengujian senjata nuklir yang konkret. Hal ini menandakan bahwa ketegangan antara dua negara nuklir ini terus meningkat, terutama setelah keputusan AS untuk menghidupkan kembali program uji coba senjata nuklirnya.
Situasi ini menandakan era baru dalam perlombaan senjata, dengan potensi dampak yang signifikan bagi stabilitas global. Peneliti dan pengamat internasional terus memantau perkembangan ini, yang dapat mempengaruhi kebijakan pertahanan dan keamanan tidak hanya di Eropa tetapi juga di seluruh dunia. Keputusan ini memperlihatkan pentingnya diplomasi dalam mengelola potensi konflik yang lebih besar di masa mendatang.