Golovinamari.com – Penyakit lisan merupakan masalah serius yang sering kali dianggap sepele namun dapat membawa dampak besar bagi kehidupan seseorang. Hal ini ditegaskan oleh para ahli, termasuk Imam Al-Ghazali, yang mengingatkan pentingnya menjaga ucapan agar tidak menjurus pada perilaku yang merugikan baik diri sendiri maupun orang lain. Keselamatan di dunia dan akhirat, menurut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sangat bergantung pada bagaimana kita mengendalikan lisan.
Dalam interaksi sosial sehari-hari, lisan berperan sebagai media utama komunikasi. Namun, ucapan yang tidak terjaga dapat menimbulkan berbagai penyakit lisan, seperti pembicaraan yang tidak berguna dan berlebihan. Contohnya, berbicara tanpa arah hanya akan menyia-nyiakan waktu dan menjauhkan kita dari keberkahan. Sebagaimana disampaikan dalam hadis, seseorang diingatkan bahwa tanda baiknya keislaman adalah menghindari hal-hal yang tidak berguna.
Tak hanya itu, berbicara berlebihan juga dapat menjadi masalah meski tidak secara langsung membahayakan. Rasulullah mengingatkan agar kita berhati-hati dan tidak terjebak dalam tipu daya setan melalui ucapan yang tidak perlu. Dengan menjaga lisan, kita tidak hanya melindungi diri dari dosa, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya interaksi sosial yang lebih positif.
Penting untuk kita memahami bahwa lisan yang tidak terjaga dapat membawa kita kepada jalan yang salah. Oleh karena itu, setiap individu disarankan untuk lebih cermat dalam memilih kata-kata serta menerapkan prinsip-prinsip keislaman dalam berbicara, demi kebaikan diri sendiri dan sesama.