27 Juli 2025 – Hamas tidak berminat gencatan senjata menjadi sorotan utama setelah pernyataan bersama dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Netanyahu menyatakan bahwa jalur diplomatik telah mencapai kebuntuan, dan kini pemerintah tengah menimbang berbagai alternatif lain guna menyelesaikan konflik di Gaza.
Dalam pernyataannya, Trump menyatakan bahwa Hamas sebenarnya tidak ingin mencapai kesepakatan dan menyatakan secara eksplisit, “they want to die.” Trump juga menyampaikan bahwa negosiasi genjatan senjata telah ditinggalkan karena Hamas dianggap tidak bersikap jujur dalam pembicaraan.
Netanyahu menegaskan bahwa Israel kini fokus pada opsi yang lebih tegas untuk membebaskan sandera serta melemahkan kekuasaan Hamas. Ia menyatakan diplomasi telah gagal dan saat ini sedang dipertimbangkan langkah lain sebagai jalan keluar.
Sementara itu kondisi kemanusiaan di Gaza makin memburuk. Lembaga bantuan melaporkan semakin banyak warga menghadapi kelaparan dan malnutrisi akut. Ribuan anak dilaporkan dalam kondisi kekurangan gizi, dan distribusi bantuan dipersulit oleh blokade dan hambatan akses.
Langkah kedua pemimpin itu menunjukkan diplomasi masih mentah, dengan Hamas yang dianggap sebagai penghambat utama, sementara warga sipil Gaza terus menanggung penderitaan. Prospek kesepakatan damai dianggap semakin tipis di tengah retorika keras yang meningkat.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa pilihan diplomasi mulai ditinggalkan, digantikan opsi militer dan aksi langsung. Masyarakat internasional diminta tetap memperhatikan situasi Gaza yang kian berbahaya dan mendesak solusi kemanusiaan yang lebih efektif.