Golovinamari.com – Inggris dan Norwegia, dua negara anggota NATO, telah membentuk armada angkatan laut gabungan untuk menghadapi ancaman kapal selam Rusia di Atlantik Utara. Kesepakatan ini diumumkan melalui Perjanjian Lunna House yang ditandatangani pada tanggal 4 Desember 2023, bertujuan memperkuat pertahanan kawasan menyusul peningkatan aktivitas militer Rusia.
Perjanjian ini mencerminkan kekhawatiran yang semakin meningkat di antara negara-negara NATO terkait perluasan kemampuan intelijen militer Rusia. Menurut Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, keberadaan kapal Rusia yang semakin banyak di perairan mereka mengharuskan kerjasama internasional untuk melindungi keamanan nasional. Starmer menyebut kesepakatan ini sebagai langkah bersejarah yang tidak hanya memperkuat pertahanan kedua negara, tetapi juga akan melindungi infrastruktur penting.
Dalam perjanjian ini, Inggris dan Norwegia berkomitmen untuk melakukan patroli bersama di Atlantik Utara, melaksanakan latihan gabungan di kawasan Arktik, serta mengembangkan teknologi keamanan regional yang lebih canggih. Selain itu, Inggris akan bergabung dalam program pengembangan kapal induk perburuan ranjau tak berawak dan sistem peperangan bawah laut bersama Norwegia. Korps Marinir Inggris juga dijadwalkan melatih tempur dalam kondisi cuaca ekstrem di Norwegia.
Kedua negara juga akan memperkuat kolaborasi dalam penggunaan teknologi senjata canggih, termasuk fregat anti-kapal selam Tipe 26. Kesepakatan ini muncul setelah terjadinya peningkatan 30 persen jumlah kapal Rusia yang mengancam perairan Inggris dalam dua tahun terakhir. Para pemimpin NATO menyatakan kewaspadaan terhadap potensi ancaman Rusia terhadap infrastruktur bawah laut, yang dapat mengganggu sistem komunikasi dan keuangan di Eropa.