Golovinamari.com – Raksasa pelayaran Maersk mengumumkan rencananya untuk melanjutkan operasi melalui Laut Merah dan Terusan Suez setelah situasi keamanan membaik. CEO Maersk, Vincent Clerc, mengungkapkan keputusan tersebut pada konferensi pers yang berlangsung pada Selasa, 25 November 2025, di Kairo, Mesir.
Clerc menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diumumkan bulan lalu. Menurut Clerc, kondisi tersebut memberikan harapan bagi perusahaan untuk dapat menavigasi dengan lebih aman di Selat Bab al-Mandab, yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden. “Keselamatan awak kami akan selalu menjadi prioritas utama,” tambahnya.
Namun, juru bicara perusahaan mengkonfirmasi bahwa belum ada tanggal pasti mengenai kapan pengoperasian kembali rute pengiriman tersebut. Meski Otoritas Terusan Suez menyatakan akan melanjutkan sebagian transit pada bulan Desember, pernyataan Maersk menegaskan bahwa mereka masih mempertimbangkan situasi terakhir.
Meningkatnya lalu lintas kapal di Laut Merah pasca gencatan senjata di Gaza pada 10 Oktober menunjukkan adanya perkembangan dalam keamanan jalur perdagangan ini. Namun, sebelumnya, Maersk harus mengalihkan rute pengiriman setelah beberapa kapal mereka menjadi sasaran serangan oleh kelompok Houthi, yang menargetkan kapal di wilayah tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Sebagai langkah proaktif, Maersk kini tengah memantau kondisi terkini untuk memastikan keselamatan operasionalnya. Perkembangan ini menjadi catatan penting bagi industri pelayaran global yang sangat bergantung pada jalur Laut Merah.