Golovinamari.com – UNICEF mendesak agar seluruh perbatasan menuju Jalur Gaza, Palestina, dibuka untuk memfasilitasi masuknya bantuan makanan kepada masyarakat yang terpuruk akibat konflik berkepanjangan. Pengumuman tersebut disampaikan pada Jumat, 10 Oktober, di tengah situasi kemanusiaan yang semakin memburuk akibat perang yang berlangsung di wilayah tersebut.
Juru bicara UNICEF, Ricardo Pires, mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait meningkatnya risiko kematian anak-anak di Gaza. “Situasinya kritis. Kita mungkin akan menyaksikan lonjakan kematian anak besar-besaran, bukan hanya bayi baru lahir, tetapi juga balita,” ungkap Pires. Ia menambahkan bahwa sistem kekebalan tubuh anak-anak saat ini jauh lebih lemah dibandingkan sebelumnya, yang mengakibatkan mereka rentan terhadap berbagai penyakit.
Menurut data UNICEF, setidaknya 50.000 anak di Gaza kini berisiko tinggi mengalami kekurangan gizi akut dan membutuhkan intervensi medis secara segera. Badan PBB itu menegaskan bahwa dukungan nutrisi bagi kelompok anak-anak ini menjadi prioritas utama saat ini, mengingat banyak dari mereka yang tidak mendapatkan akses ke makanan yang layak atau bahkan makanan sama sekali selama kurun waktu yang lama.
Keadaan ini menciptakan kerentanan yang ekstrem, di mana anak-anak tidak mampu melawan penyakit, menghadapi perubahan cuaca, atau tertular virus. UNICEF melanjutkan upaya untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan harapan dapat meringankan beban masyarakat di Jalur Gaza yang terjebak dalam krisis yang berkepanjangan.