Site icon golovinamari.com

Kacamata AI Meta Jadi Wawasan Masa Depan Interaksi Digital

kacamata ai

02 Agustus 2025 – Meta CEO Mark Zuckerberg mengatakan bahwa kacamata ai masa depan akan menjadi bentuk paling ideal sebagai antarmuka interaksi antara manusia dan AI sehari‑hari. Pernyataan tersebut dikemukakan dalam panggilan hasil kuartal II 2025, yang menyatakan bahwa mereka yang tidak menggunakan kacamata pintar berkemampuan AI mungkin menghadapi “signifikan kekurangan kognitif” dibandingkan pengguna lainnya.

Dalam wawancara dan surat publik baru-baru ini, Zuckerberg menekankan bahwa perangkat wearable seperti kacamata pintar memungkinkan AI melihat dan mendengar langsung dari perspektif penggunanya sehingga bisa memberikan informasi secara real time. Produk saat ini, yakni Ray‑Ban Meta dan Oakley Meta smart glasses, telah mengalami lonjakan penjualan lebih dari tiga kali lipat year‑on‑year, mendukung visi mereka sebagai platform komputasi utama masa depan.

Zuckerberg juga memperkenalkan konsep “personal superintelligence”, sebuah AI yang memahami pribadi pengguna secara mendalam, mengetahui tujuan hidup, dan secara proaktif membantu mencapainya. Investasi besar Meta dalam Scale AI dan perekrutan talenta AI papan atas merupakan bagian dari strategi mempercepat pengembangan perangkat wearable ini sebagai alat cerdas pribadi.

Meski Zuckerberg sangat optimis, eksekutif lain di Meta, seperti CTO Andrew Bosworth, menilai bahwa transisi penuh dari smartphone ke kacamata pintar masih memerlukan waktu. Bosworth mengatakan bahwa ekosistem smartphone saat ini sangat kuat dan sulit tergantikan dalam waktu dekat, namun kacamata AI akan perlahan digunakan lebih banyak sambil ponsel tetap ada di kantong.

Dengan investasi Heavy Reality Labs—yang mencatat kerugian miliaran dolar—Meta tetap bertaruh bahwa wearable AI akan membentuk ulang cara kita berinteraksi digital. Privasi dan adaptasi sosial tetap menjadi tantangan utama menuju penerimaan luas terhadap kacamata pintar berbasis AI

Exit mobile version