25 Juli 2025 – Data terbaru dari Gaikindo menunjukkan darurat pasar otomotif tengah terjadi setelah penjualan mobil domestik anjlok hingga 27%, dan sepeda motor turun sekitar 24%. Kondisi ini menjadi yang terburuk dalam dua tahun terakhir, dengan berbagai faktor seperti pelemahan daya beli masyarakat, tingginya suku bunga kredit, serta dampak konflik global yang menurunkan kepercayaan konsumen terhadap pasar kendaraan.
Penurunan tajam ini memicu kecemasan di kalangan pelaku industri otomotif. Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, menyebutkan bahwa situasi ini membutuhkan respons cepat dari pemerintah dan produsen otomotif agar tidak berlarut-larut dan berdampak lebih buruk pada ekonomi nasional. Menurutnya, daya beli yang melemah akibat kenaikan harga barang pokok dan inflasi tinggi membuat masyarakat enggan mengambil kredit kendaraan baru.
Selain itu, kebijakan suku bunga kredit yang tinggi menyebabkan calon konsumen berpikir dua kali sebelum membeli kendaraan, terutama dengan skema cicilan. Konflik global yang berkepanjangan juga semakin memperburuk sentimen pasar, menimbulkan ketidakpastian ekonomi secara umum, yang berdampak langsung pada konsumsi barang sekunder seperti mobil dan motor.
Merespons situasi ini, pemerintah bersama para produsen tengah menyusun sejumlah strategi pemulihan. Salah satunya melalui diskon pajak kendaraan bermotor, insentif bunga kredit yang lebih rendah, hingga pelonggaran kebijakan promosi pada ajang pameran otomotif seperti GIIAS. Harapannya, langkah-langkah tersebut mampu memulihkan kepercayaan konsumen serta merangsang kembali daya beli masyarakat terhadap kendaraan, sehingga dapat segera mengatasi darurat pasar otomotif yang sedang berlangsung.