Site icon golovinamari.com

Teknologi eDNA Bantu Temukan Prajurit AS Hilang di Laut

[original_title]

Golovinamari.com – Teknologi eDNA kini menjadi harapan baru dalam pencarian prajurit AS yang hilang di laut, terutama sejak Perang Dunia II. Di dasar laut Saipan, bangkai pesawat Grumman TBF Avenger, yang jatuh pada tahun 1944, menjadi fokus penelitian. Dari tiga kru pesawat, dua di antaranya hilang tanpa jejak. Ilmuwan berusaha melacak keberadaan mereka melalui jejak DNA yang mungkin tertinggal di lokasi kecelakaan.

Penelitian ini melibatkan kolaborasi antara ilmuwan kelautan dan Defense POW/MIA Accounting Agency (DPAA), lembaga yang berkomitmen untuk menemukan lebih dari 40.000 tentara AS yang hilang di laut. Teknologi environmental DNA (eDNA) digunakan untuk menganalisis DNA yang tertinggal di air, tanah, atau sedimen, yang dapat menunjukkan keberadaan sisa-sisa manusia.

Jesse Stephen, Kepala Inovasi DPAA, menjelaskan bahwa pencarian di bawah laut jauh lebih kompleks dibandingkan di darat, di mana informasi sejarah seringkali terbatas. Teknologi eDNA memungkinkan deteksi makhluk hidup tanpa harus menemukan jasad secara fisik. Dr. Kirstin Meyer-Kaiser dari Woods Hole Oceanographic Institution menekankan bahwa analisis ini berpotensi memberikan informasi penting hanya berdasarkan DNA yang tersisa.

Dalam proyek percontohan, tim meneliti 12 lokasi bangkai di Saipan, Danau Huron, dan Palermo. Sampel air dan sedimen diambil antara 2022 dan 2023 untuk menentukan kondisi lingkungan yang terbaik dalam mempertahankan jejak DNA manusia. Hasil awal menunjukkan bahwa sedimen jauh lebih efektif dalam menyimpan DNA, dengan beberapa fragmen DNA manusia ditemukan di Saipan dan Italia.

Walaupun belum ada jasad yang ditemukan, penemuan ini menunjukkan potensi metode ini dan tim merekomendasikan penggalian di lokasi dengan konsentrasi DNA tertinggi. DPAA menganggap hasil ini sebagai langkah awal yang penting untuk mengubah pendekatan pencarian prajurit hilang di masa depan.

Exit mobile version