Site icon golovinamari.com

Teknologi dan Pengembangan SDM di Sektor Pertahanan Harus Diperbaiki

15 Agustus 2025 – Industri pertahanan Indonesia menunjukkan potensi yang besar untuk berkembang menjadi kekuatan regional. Namun, tantangan besar masih membayangi, terutama dalam hal penguasaan teknologi kunci dan integrasi riset serta pengelolaan sumber daya manusia. Khairul Fahmi, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Penataran Angkatan Laut (PAL), PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad), dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sudah membuktikan kapabilitas produksinya.

Dalam beberapa proyek, Indonesia telah menerapkan skema offset transfer teknologi dan joint production, termasuk pembuatan kapal selam yang sebagian prosesnya berlangsung di PT PAL. Fahmi menilai bahwa PT PAL telah menunjukkan kemampuan baik dalam pembangunan kapal selam dengan teknologi dari Korea. Dia juga menekankan bahwa sektor perkapalan Indonesia tergolong aman berkat fasilitas yang dimiliki PT PAL serta banyaknya galangan kapal swasta yang dapat berkontribusi dalam produksi dan perawatan kapal.

Meskipun ada kemajuan, Fahmi mengingatkan pentingnya kemandirian pertahanan. Pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari luar negeri tetap memiliki peran strategis. Dia menyoroti sektor drone yang memiliki potensi besar namun belum tergarap optimal, dengan tantangan utama adalah akses terhadap teknologi kunci.

Fahmi juga mengungkap kekhawatiran terkait usia pesawat tempur di Indonesia, di mana lebih dari separuhnya mendekati batas usia pakai. Ia menilai peremajaan alutsista udara sangat mendesak, terutama dengan tren peperangan modern yang semakin bergantung pada teknologi jarak jauh.

Dia memuji langkah pembentukan holding BUMN pertahanan, Defend ID, sebagai langkah positif, tetapi menekankan perlunya roadmap yang jelas dan kolaborasi yang harmonis. Selain itu, pengelolaan sumber daya manusia berkualitas, termasuk memanfaatkan diaspora Indonesia dengan keahlian di bidang teknologi pertahanan, juga menjadi prioritas.

Exit mobile version