Site icon golovinamari.com

Senjata Perlawanan Memicu Debat soal Pembentukan Negara Palestina

[original_title]

Golovinamari.com – Hamas menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam negosiasi rencana yang diusulkan Amerika Serikat mengenai situasi di Jalur Gaza. Pernyataan ini disampaikan oleh Taher al-Nounou, seorang pejabat senior gerakan perlawanan Islam tersebut, pada Senin malam, 29 September 2025. Dalam konteks ini, al-Nounou juga mengungkapkan bahwa Israel sedang melakukan serangan yang brutal untuk menduduki Kota Gaza.

Al-Nounou menegaskan pentingnya pembebasan tahanan Israel yang, menurutnya, terkait dengan akhir perang dan penarikan tentara Israel dari Gaza. Ia menyatakan, “Kami berkomitmen untuk membebaskan para tahanan sebagai bagian dari kesepakatan yang akan mengakhiri konflik di Gaza dan memastikan penarikan pendudukan.”

Lebih lanjut, al-Nounou menyatakan kesediaannya untuk mendapatkan gencatan senjata yang mungkin berlangsung selama bertahun-tahun dan mengakui usulan Mesir untuk membentuk pemerintahan independen di Jalur Gaza. Ia juga menambahkan bahwa gerakan ini akan mempelajari rencana Amerika dengan tetap menjaga hak serta kepentingan rakyat Palestina.

Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan rincian rencana yang diajukan oleh mantan Presiden Donald Trump untuk menghentikan perang di Gaza. Rencana tersebut memicu perdebatan luas mengenai dukungan Amerika Serikat terhadap pendudukan Israel, serta tuduhan standar ganda dalam menangani masalah yang dihadapi rakyat Palestina. Situasi ini masih terus berkembang dan menarik perhatian komunitas internasional terkait konflik di wilayah tersebut.

Exit mobile version