Golovinamari.com – Tiga pelatih pecatan Timnas Indonesia diharuskan mendapatkan uang kompensasi dari PSSI pada tahun 2025, salah satunya adalah Shin Tae-yong. PSSI mencatatkan beberapa pergantian pelatih yang berlangsung sepanjang tahun ini, tidak hanya untuk tim senior, tetapi juga untuk kelompok usia.
Pemutusan kontrak yang dilakukan sebelum waktunya memaksa PSSI untuk membayar kompensasi kepada para pelatih yang dipecat. Besaran kompensasi ini terbilang signifikan dan menjadi perhatian banyak pihak.
Shin Tae-yong, yang pernah membawa Timnas Indonesia berprestasi, merupakan salah satu pelatih yang terkena dampak kebijakan ini. Pada awal Januari 2025, PSSI mengumumkan penghentian kerja sama dengan Shin secara mendadak. Meski kinerjanya dinilai positif dengan peluang skuad Garuda untuk lolos ke Piala Dunia 2026, keputusan ini diambil dengan tiba-tiba.
Pengakhiran kontrak lebih awal membuat PSSI wajib melunasi sisa kontrak Shin Tae-yong, yang seharusnya berlaku hingga Desember 2027. Hingga saat ini, PSSI belum mengumumkan jumlah pasti yang harus dibayarkan sebagai kompensasi kepada Shin Tae-yong.
Langkah PSSI ini memicu berbagai reaksi dari kalangan pengamat sepak bola, yang mempertanyakan strategi manajerial dan perkembangan Timnas Indonesia ke depan. Dengan adanya masalah kompensasi ini, situasi keuangan PSSI pun tak pelak menjadi sorotan publik, terutama terkait bagaimana manajemen organisasi menangani isu yang sensitif ini.