09 Agustus 2025 – Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi fokus pertemuan para pemimpin daerah di Indonesia, di mana Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mendorong gubernur untuk mengadakan rapat bulanan mengenai perkembangan koperasi tersebut. Dalam Rapat Konsolidasi yang dilakukan di Denpasar, Jumat, Zulkifli menekankan pentingnya koordinasi antara gubernur, bupati, dan kepala desa untuk mengawasi dan mendampingi koperasi-koperasi yang ada.
Zulkifli meminta setiap gubernur untuk menggelar rapat dengan bupati setidaknya sebulan sekali, sementara bupati diharapkan untuk melakukan pertemuan dua minggu sekali dengan kepala desa. Langkah ini penting untuk menyelesaikan berbagai masalah di lapangan, seperti harga gabah yang tidak sesuai. Saat ini, petani menerima harga Rp5.500, padahal harga yang seharusnya dari Bulog adalah Rp6.500.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli menjelaskan bahwa koperasi desa harus menjadi pusat kegiatan dan pertumbuhan ekonomi di tingkat desa. Selain itu, ia menegaskan perlunya waktu sekitar tiga tahun untuk mendampingi dan mengembangkan koperasi tersebut, agar masyarakat lebih mandiri dan tidak bergantung pada bantuan sosial.
Ia juga mengusulkan tujuh model bisnis yang bisa diterapkan di desa, antara lain gerai pupuk, pangkalan LPG, dan agen bank. Dengan adanya koperasi yang kuat, diharapkan pelaku usaha di desa dapat menjalankan bisnis yang menguntungkan dan membantu mengatasi praktik tengkulak yang merugikan petani.
Zulkifli berharap koperasi ini tidak hanya menjadi alat untuk mensejahterakan rakyat, tetapi juga untuk meningkatkan daya kreatif masyarakat desa. Koperasi yang berbasis pada pertanian, menurutnya, bisa membantu menekan harga pupuk dan memaksimalkan produk lokal.