Site icon golovinamari.com

Junjung Tinggi Nilai Jurnalistik untuk Cegah Penistaan

[original_title]

Golovinamari.com – Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Nasyirul Falah Amru, mendesak Chairul Tanjung, pendiri dan pemilik CT Corp, untuk mendatangi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan meminta maaf kepada KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, serta umat Islam. Permintaan ini berkaitan dengan tayangan yang ditayangkan oleh stasiun televisi Trans7, anak perusahaan CT Corp, yang dianggap menistakan pesantren.

Tayangan program ‘Expose Uncensored’ yang disiarkan oleh Trans7 telah memicu protes, dengan banyak pihak, termasuk Gus Falah, menilai konten tersebut merendahkan marwah pesantren dan kiai. Gus Falah menegaskan bahwa tindakan tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai dan budaya pesantren, sebuah elemen penting dalam masyarakat Indonesia.

Chairul Tanjung, yang dikenal sebagai konglomerat dengan berbagai lini bisnis, harus mempertanggungjawabkan konten yang diproduksi oleh medianya. Hal ini diungkapkan oleh Gus Falah dalam sebuah pernyataan pada Rabu (15/10), di mana ia menegaskan pentingnya etika dalam penyiaran. Ia menilai bahwa tindakan Trans7 merefleksikan ketidakpekaan terhadap sejarah dan tradisi pesantren di Indonesia, terutama mengingat ketokohan yang dimiliki Chairul Tanjung.

Gus Falah menambahkan bahwa sikap hormat terhadap ulama sangat penting, terutama bagi insan media. Ia berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam produksi konten media. Sebagai penutup, Gus Falah mengingatkan bahwa setiap penyebaran informasi harus didasari pemahaman yang mendalam agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat merugikan banyak pihak.

Exit mobile version