Emas atau Perak: Mana yang Lebih Aman untuk Investasi Jangka Panjang?

Golovinamari.com – Investasi perak kini semakin ramai diperbincangkan sebagai alternatif berpotensi yang menarik, bahkan dianggap sebagai “harta karun tersembunyi” apabila dibandingkan dengan emas. Narasi ini mendorong banyak investor, terutama pemula, untuk mempertimbangkan perak sebagai aset investasi karena prediksi harga yang meningkat, menciptakan fenomena FOMO atau Fear of Missing Out.

Kedua logam mulia ini memiliki karakteristik yang berbeda. Emas dikenal sebagai aset aman yang stabil, yang nilainya cenderung konsisten di tengah ketidakpastian ekonomi. Namun, pertumbuhan harga emas biasanya lambat, memerlukan waktu setidaknya lima tahun bagi investor untuk meraih keuntungan yang signifikan saat menjualnya kembali. Sebaliknya, perak menawarkan volatilitas yang tinggi karena perannya sebagai bahan baku industri dan instrumen investasi, sehingga memberikan peluang keuntungan yang lebih agresif namun dengan risiko penurunan yang tajam saat permintaan menurun.

Dari segi pembelian, investasi perak memungkinkan akses yang lebih terjangkau dibandingkan emas. Meski emas sudah tersedia dalam pecahan kecil, modal yang diperlukan untuk perak tetap lebih ramah di kantong bagi investor yang baru memulai. Dalam hal likuiditas, emas lebih mudah untuk dijual kembali, dengan akses penjualan yang luas di pasar.

Ketika mempertimbangkan aspek penyimpanan, emas lebih praktis karena nilai besarnya dalam volume kecil. Sementara itu, perak membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih besar dan perawatan khusus.

Secara keseluruhan, meski perak menawarkan potensi keuntungan yang menggiurkan, emas tetap menjadi pilihan yang lebih aman bagi investor jangka panjang. Di Indonesia, infrastruktur investasi emas semakin kuat dengan hadirnya bank emas yang memberikan kemudahan dalam transaksi dan pembiayaan. Dengan beragam pilihan investasi, masyarakat dapat mulai menyiapkan portofolio yang seimbang antara keduanya.