Site icon golovinamari.com

Dampak Kemarau Basah, Produksi Garam Pati Anjlok Drastis

[original_title]

Golovinamari.com – Produksi garam di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami penurunan drastis akibat perubahan cuaca yang tidak menguntungkan. Hingga Agustus 2025, total produksi garam di daerah Pantura ini tercatat hanya 15.862 ton, jauh menyusut dibandingkan dengan angka 324.000 ton pada tahun 2024.

Berdasarkan pantauan, ribuan petani garam di Pati kini terpaksa mencari sumber penghidupan lain akibat minimnya hasil dari tambak mereka. Mereka, meski terus berupaya mengalirkan air laut ke ladang, tidak mampu memenuhi target produksi karena tingginya curah hujan yang menghalangi proses pengkristalan garam.

Amri, seorang petani berusia 54 tahun asal Tayu, menyatakan kesulitan yang dihadapi petani saat ini, dimana kurangnya panas dan banyaknya air tawar menyulitkan proses produksi. Senada dengan Amri, Sugiri, 45, petani dari Batangan, mengungkapkan bahwa biasanya pada bulan Juli dan Agustus mereka dapat menghasilkan puluhan ton garam, namun kini hasil mereka hanya mencapai satu ton dari beberapa hektare lahan.

Dalam penjelasan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Triana Shinta Dewi menegaskan bahwa penurunan hasil produksi ini sudah teridentifikasi, dan diperkirakan hingga akhir tahun, target produksi tidak akan tercapai. Koordinasi dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan juga telah dilakukan untuk mengevaluasi situasi ini.

Lebih lanjut, pihak BMKG memperingatkan bahwa seluruh wilayah Jawa Tengah akan memasuki musim hujan pada bulan Oktober, yang berpotensi menambah tantangan bagi petani. Menurut prediksi, puncak hujan akan terjadi pada November 2025, yang dikhawatirkan dapat berdampak lebih lanjut pada sektor produksi garam di Pati.

Exit mobile version