Site icon golovinamari.com

Beras premium ternyata oplosan memancing sorotan pengawasan pangan

13 juli 2025 – Beras premium ternyata oplosan ditemukan di pasar tradisional, memicu keresahan di tengah masyarakat. Konsumen mengeluhkan beras yang dibeli tidak sesuai kualitas, dengan tekstur dan warna yang mencurigakan. Dugaan kuat menyebut beras tersebut merupakan campuran dari jenis berkualitas rendah namun dijual dengan harga tinggi.

Temuan ini langsung memicu reaksi cepat dari otoritas terkait yang melakukan inspeksi ke beberapa produsen dan distributor. Sebanyak 10 perusahaan disebut terlibat dalam praktik manipulasi mutu dan pelabelan yang menyesatkan. Pemerintah menilai kasus ini merugikan negara secara ekonomi dan mengancam stabilitas harga pangan nasional.

Pedagang pasar menyampaikan keberatan karena merasa dijadikan sasaran atas permasalahan yang berasal dari hulu distribusi. Mereka meminta aparat membuka secara tuntas jaringan mafia pangan yang selama ini diduga mengatur pasokan beras oplosan. Desakan publik juga semakin kuat agar pengawasan dilakukan dari proses produksi hingga distribusi.

Menanggapi kejadian ini, pemerintah memperketat pengawasan dengan operasi pasar dan peningkatan koordinasi antar lembaga. Selain itu, sistem pelabelan ulang serta inspeksi mendadak terhadap kualitas beras akan diperluas ke seluruh wilayah. Masyarakat juga diminta aktif melaporkan temuan produk yang mencurigakan demi mencegah kasus serupa terulang.

Kasus beras oplosan menjadi momentum penting untuk memperbaiki tata niaga pangan. Pengawasan yang sistematis dan sanksi tegas terhadap pelaku diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan konsumen terhadap produk pangan nasional, serta melindungi petani dari tekanan pasar yang tidak adil.

Exit mobile version