11 Juli 2025 – Kasus virus Hanta kembali ditemukan di Indonesia. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, sebanyak delapan kasus tercatat di empat provinsi, yakni DI Yogyakarta, Jawa Barat (termasuk Kabupaten Bandung Barat), Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. Seluruh pasien telah dinyatakan sembuh dan tidak ditemukan kasus kematian. Meskipun demikian, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi penularan yang bersumber dari tikus liar sebagai vektor utama.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau secara aktif perkembangan kasus di wilayah terdampak. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta menghindari kontak langsung dengan hewan pengerat. Penyakit akibat virus Hanta termasuk dalam kelompok zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia melalui urin, feses, atau gigitan tikus yang terinfeksi.
Pemerintah juga memperkuat koordinasi dengan dinas kesehatan daerah guna meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada masyarakat. Masyarakat di wilayah padat permukiman dan daerah yang memiliki risiko tinggi diminta untuk segera memeriksakan diri apabila mengalami gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, atau gangguan pernapasan. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi penyakit menular berbasis lingkungan yang masih menjadi ancaman di banyak daerah di Indonesia.