17 July 2025 – Gunung berapi di Semenanjung Reykjanes, Islandia, mengalami letusan pada Rabu, 16 Juli 2025, dini hari waktu setempat. Kejadian ini memaksa evakuasi terhadap wisatawan dan penduduk setempat ke lokasi yang lebih aman. Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Islandia (IMO), letusan tersebut dimulai sekitar pukul 4 pagi setelah terjadi aktivitas seismik yang signifikan.
Magma dilaporkan menembus kerak bumi, menciptakan celah sepanjang 700 hingga 1.000 meter di dekat kawah Sundhnúkur. Asap dan aliran lava terlihat dengan jelas, menambah dramatisnya situasi yang terjadi. Sebelumnya, gunung ini juga meletus pada bulan April 2025, yang menyebabkan evakuasi terhadap penduduk dan wisatawan dari kawasan Blue Lagoon Spa. Lava saat itu mengalir ke arah daratan kosong dan tidak mengenai infrastruktur di sekitarnya.
Pihak IMO menegaskan bahwa saat ini tidak ada ancaman langsung bagi wilayah berpenduduk, meskipun tim pertahanan sipil melanjutkan evakuasi sebagai tindakan pencegahan. Ratusan penduduk dari kota Grindavík dievakuasi, mengingat kota tersebut telah sepi sejak hampir 4.000 warganya dipindahkan pada tahun 2023. Resor Blue Lagoon juga ditutup sementara untuk keamanan.
Kristín Jónsdóttir, Kepala Departemen Pemantauan Gunung Berapi, menyatakan bahwa situasinya dapat berubah, namun hingga kini aliran lava terlihat stabil. Di sisi lain, meskipun ada upaya penutupan area berbahaya, lebih dari 100 orang masih berada di Grindavík.
Islandia dikenal memiliki 33 sistem vulkanik aktif, menjadikannya salah satu wilayah paling rentan terhadap aktivitas vulkanik di Eropa. Letusan terbaru ini adalah yang kesembilan setelah 2023, dan bisa berlanjut selama beberapa dekade. Namun, penerbangan dari bandara Keflavik tidak terganggu, berbeda dengan situasi pada letusan Eyjafjallajokull di tahun 2010.