09 Agustus 2025 – Serangan yang dilancarkan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Desa Markaz Al-Ziyadiya, Kordofan Utara, Sudan, telah menewaskan setidaknya 16 warga sipil dan melukai delapan lainnya. Insiden yang terjadi pada Kamis malam, 7 Agustus, juga dilaporkan menyebabkan hilangnya enam orang. Hal ini diinformasikan oleh Jaringan Dokter Sudan, sebuah organisasi sukarelawan yang mengecam tindakan tersebut sebagai “kejahatan perang.”
Menurut kesaksian Koordinasi Komite Perlawanan Kordofan Utara, serangan ini tidak hanya mengakibatkan korban jiwa, tetapi juga melibatkan penyerangan ke rumah-rumah warga dan penjarahan harta benda. RSF, yang tidak memberikan tanggapan terkait insiden ini, diketahui telah terlibat dalam berbagai konflik bersenjata di wilayah tersebut.
Konflik antara Pasukan Bersenjata Sudan (SAF) dan RSF telah berkepanjangan sejak April 2023, dengan kekerasan yang semakin meluas di Kordofan. Saat ini, RSF menguasai sejumlah kota di Kordofan Barat dan menerapkan blokade di El Obeid, ibu kota Kordofan Utara. Pertikaian ini telah merenggut puluhan ribu nyawa dan memaksa jutaan penduduk untuk mengungsi, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.
Situasi kemanusiaan di Sudan semakin memburuk akibat konflik yang berkepanjangan ini. Berdasarkan laporan organisasi internasional, krisis ini telah menciptakan tantangan besar dalam memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak, disertai dengan kebutuhan mendesak akan pemulihan dan stabilitas di kawasan tersebut.