22 Juli 2025 – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa tarif impor AS untuk RI akan diturunkan menjadi 19 persen dan mulai berlaku pada Agustus 2025. Kepastian ini merupakan hasil diplomasi perdagangan yang intensif dan menjadi langkah positif untuk mendorong daya saing ekspor nasional di tengah dinamika ekonomi global.
Penurunan tarif dari semula direncanakan sebesar 32 persen menjadi 19 persen dinilai sebagai kabar baik bagi pelaku industri nasional. Airlangga menjelaskan, beban tarif yang lebih rendah akan memberikan kelonggaran bagi produk ekspor Indonesia untuk masuk ke pasar Amerika Serikat dengan harga yang lebih bersaing. Kebijakan ini diharapkan mampu mengakselerasi ekspor nonmigas sekaligus mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar lima persen pada akhir 2025.
Menurut Airlangga, sektor manufaktur, otomotif, dan tekstil diperkirakan menjadi yang paling diuntungkan dari keputusan ini. Pemerintah juga akan memperkuat kerja sama bilateral dan memaksimalkan insentif perdagangan yang tersedia agar pengusaha lokal dapat segera merespons peluang ekspor baru.
Penyesuaian tarif impor AS untuk RI ini dinilai krusial karena selama ini menjadi salah satu faktor penghambat kinerja ekspor. Dengan tarif baru, Indonesia berpeluang meningkatkan volume pengiriman barang, memperluas pasar, serta menjaga surplus neraca perdagangan. Pemerintah menilai keputusan ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam rantai pasok global.
Langkah lanjutan akan difokuskan pada sosialisasi kebijakan kepada pelaku industri, serta penyelarasan regulasi agar dampak positif dari penurunan tarif dapat dirasakan secara menyeluruh di sektor ekonomi riil.